Halaman

Rabu, 06 Agustus 2014

Resep Dadar Jagung ala Dwi Astuti

Resep Dadar Jagung 


Bahan  :
1 buah Jagung muda segar
1 buah Telur ayam
Minyak goreng
Daun Seledri secukupnya

Bumbu  :
3 siung Bawang Merah
1 siung Bawang Putih
Merica
Garam
Penyedap Rasa secukupnya


Cara Memasak :
1. Haluskan bumbu menggunakan cobek. Biarkan bumbu tetap berada pada cobek.
2. Iris jagung dan letakkan pada cobek.
3. Haluskan jagung pada cobek.
4. Siapkan mangkok, ambil jagung dan bumbu yang sudah dihaluskan kemudian letakkan pada mangkok.
5. Pecahkan telur dan campur dengan jagung dan bumbu.
6. Tambahkan garam, dan penyedap rasa secukupnya.
7. Iris daun seledri dan masukkan kedalam mangkok.
8. Aduk rata semuanya.
9. Panaskan minyak pada wajan.
10. Ambil adonan menggunakan sendok, kemudian masukkan kedalam minyak panas.
11. Apabila sudah berwarna kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.

Kamis, 31 Juli 2014

Cerita Sahabat


                Sahabat adalah orang yang selalu ada buat kita saat suka maupun duka. Sahabat selalu memberikan motivasi untuk kita. Namun terkadang sahabat bisa berubah menjadi angin yang hanya datang dan pergi sesukanya.

                Saat itu aku adalah siswi kelas 3 di salah satu SMA negeri di desaku. Aku telah bersahabat dengan U, T, dan A sejak kelas 3 SMA. Kami selalu menjalani hari-hari bersama. Kemanapun dan dimanapun selalu bersama. Bahagia dan sedih selalu kami lalui bersama. Mereka adalah sahabat yang sangat aku sayangi begitupun mereka selalu menyayangi ku. Aku bahagia dan aku beruntung mempunyai sahabat seperti mereka. Mereka begitu baik padaku. Apalagi orang tua mereka sudah menganggap aku sebagai anak mereka.

                Terkadang, aku juga merasa jengkel dengan sikap dan tingkah laku mereka yang aku merasa bahwa mereka tak memahami diriku. Aku pernah marah kepada mereka hanya karena masalah kecil. Itu semua karena aku masih sulit untuk mengikhlaskan. Saat itu, aku tak mau bersama mereka. Aku hanya berdiam diri dikelas sambil bersedih dan merenungkan apa yang terjadi padaku. Dan aku tahu itu adalah kesalahanku yang mungkin terlalu egois. Dan setelah beberapa lama, akupun menyesali kemarahanku dan meminta maaf kepada mereka. Kami kembali tertawa bersama menjalani hari yang penuh keceriaan.

                Pada suatu hari, perpisahan menghampiri kami. Hari kelulusan sekolah, ya, itulah terakhir kali kami bertemu. Tapi, kami masih selalu berhubungan melalui alat komunikasi. Setelah hari kelulusan, satu-persatu dari mereka pergi meninggalkan aku, desa ini, kota ini. Mereka pergi ke seberang pulau jawa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dan aku dan satu teman ku T tetap tinggal disini. Aku kuliah disalah satu Universitas negeri di Jambi dan temanku T memutuskan untuk bekerja. Hari demi hari kulalui tanpa mereka. Bahkan sahabat ku yang tinggal disini pun tidak begitu dekat denganku lagi. Dia lebih sering bersama teman lamanya. Aku sangat sedih kenpa sahabat bisa berubah secepat itu jika tak ada lagi komunikasi yang baik. Namun aku tak boleh berprasangka buruk dan menyalahkan dia. Mungkin itu semua karena aku yang tak selalu ada buat dia.

                Hari lebaran telah tiba, aku merayakannya dengan keluargaku. Dan akupun mengunjungi guruku hanya seorang diri tanpa teman. Karena sahabat yang kuharapkan untuk menemani diriku tak kunjung pulang dari pulau jawa. Bahkan T pun tak mau diajak mengunjungi rumah guru dengan alasan malu karena dia tidak melanjutkan sekolah. Menurutku itu salah. Kita sebagai siswa yang telah dididik oleh guru, seharusnya menunjukkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya. Karena tanpa mereka kita tidak dapat memiliki ilmu untuk bekal kehidupan.

                Hari demi hari lebaran aku menunggu teman-teman dan sahabatku yang kuharapkan mengunjungi rumahku untuk bersilaturahmi. Namun, apa yang terjadi? Hanya sedikit yang datang ke rumahku. Bahkan sahabat yang kuharapkan juga tak kunjung datang. Aku sangat sedih. Aku seperti pungguk merindukan bulan, menngharapkan seseorang yang takkan pernah datang. Aku terima semua ini dengan lapang dada. Dan aku doakan semoga mereka bahagia dengan pilihan mereka. Semoga kita masih dipertemukan lagi suatu saat nanti.

 

-DA-

Rabu, 04 Desember 2013

Puisi



Monster Kegelapan
Cipt. Dwi Astuti

Bahkan dikala senja
Mataharipun tak mau surut
Bintang tenggelam dilautan awan hitam
Bulan jadi pengikutnya

                    Mata siapa yang tak tahan
                   Alam pun kegirangan
                   Sayup mata melihat
                   Rusak olehnya

Siapa yang kan tau
Jikalau mega diufuk
Jadi monster kegelapan
Dan penjarah kehidupan

Senin, 28 Januari 2013

Teori Atom Mekanika Kuantum


TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM

A.    Teori Mekanika Kuantum
Berdasarkan teori atom Max Planck, dapat ditentukan besarnya energi partikel (elektron) saat mengelilingi inti pada kulit atom.
Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger mengajukan teori atom yang disebut dengan teori atom mekanika kuantum yang menyatakan bahwa kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat ditentukan adalah probabilitas menemukan elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom. Daerah dengan probabilitas terbesar menemukan elektron disebut dengan orbital. Schrodinger memperhitungkan dualisme sifat elektron, yaitu sebagai partikel sekaligus sebagai gelombang. Temuan Schrodinger memungkinkan kita untuk menentukan struktur elektronik atom, baik yang berelektron tunggal maupun yang berelektron banyak.
Pada tahun yang sama, Werner Heisenberg menguatkan teori atom mekanika kuantum dengan temuannya yang disebut dengan azas ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa kedudukan partikel seperti elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti pada saat yang sama.
Daerah atau ruang dengan peluang terbesar menemukan elektron disebut orbital, sedangkan lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu disebut orbit. Salah satu cara memaparkan orbital adalah dengan pola titik-titik. Densitas (kerapatan) titik-titik menyatakan besar-kecilnya peluang menemukan elektron di daerah itu. Istilah lain untuk menyatakan peluang menemukan elektron adalah densitas elektron. Daerah dengan peluang besar menemukan elektron berarti mempunyai densitas yang tinggi dan seebaliknya.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum. Awan elektron disekitar inti menunjukkan tempat kebolehjadian elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika kuantum, adalah sebagai berikut :
1.      Gerakan elektron memiliki sifat gelombang sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang.
2.      Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
3.      Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi boleh jadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

B.      BILANGAN KUANTUM.

Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam atom. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m). Kedudukan elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan kuantum, yaitu :
1.      Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi orbital atau kulit atom. Dan menyatakan ukuran orbital atom, makin besar harga n, makin besar ukuran orbital yang ditempati elektron. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Sama seperti dalam teori atom Neils Bohr, kulit atom dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, O, dan seterusnya.
                   n=1 ; sesuai dengan kulit K
                   n=2 ; sesuai dengan kulit L
                   n=3 ; sesuai dengan kulit M
                   n=4 ; sesuai dengan kulit N  dan seterusnya.
Bilangan kuantum utama (n)
1
2
3
4
Kulit
K
L
M
N
                  


                 

  Tabel 1.1. bilangan kuantum utama.
                  
2.      Bilangan kuantum Azimut (l)
        Bilangan kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron. Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit (orientasi bentuk orbital) tempat elektron berada dan menunjukkan jenis subkulit serta bentuk orbital. Harga bilangan kuantum azimut yaitu dari 0 hingga (n-1).
·  l=0 menyatakan subkulit s (s= sharp)
·  l=1 menyatakan subkulit p (p= principle)
·  l=2 menyatakan subkulit d (d= diffuse)
·  l=3 menyatakan subkulit f (f= fundamental)

        Banyaknya subkulit dari suatu kulit bergantung pada banyaknya nilai bilangan kuantum azimut yang di izinkan untuk kulit itu.
·  Kulit K (n=1)         l=0           1s       terdiri dari satu subkulit
·  Kulit L (n=2)      l= 0 dan 1       2s 2p       terdiri dari dua subkulit. Dan seterusnya.
Kulit
Nilai n
Niali l yang di ijinkan
subkulit
K
1
0
1s
L
2
0, 1
2s 2p
M
3
0, 1, 2
3s 3p 3d
N
Dan seterusnya
4
0,1,2,3
4s 4p 4d 4f
                  



Tabel 1.2. subkulit-subkulit yang diijinkan pada kulit K sampai dengan N.

3.      Bilangan kuantum magnetik (m)
        Bilangan kuantum magnetik menyatakan kedudukan elektron pada suatu orbital khusus dari orbital itu. Harga bilangan kuantum magnetik tergantung pada harga bilangan kuantum azimut       , yaitu semua bilangan bulat mulai dari –l sampai dengan +l, termasuk 0.
a)      Subkulit s (l=0) m=0 , terdiri dari 1 orbital.
b)      Subkulit p (l=1) m=-1, 0, +1 , terdiri dari 3 orbital.
c)      Subkulit d (l=2) m=-2, -1, 0, +1, +2 , terdiri dari 5 orbital.
d)      Subkulit f (l=3) m= -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 , terdiri dari 7 orbital.
                  
Subkulit
Nilai l
Nilai m
s
0
0
p
1
-1, 0, +1
d
2
-2,-1, 0, 1, 2, 3
f
3
-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3
                   Tabel 1.3. bilangan kuantum magnetik.

4.      Bilangan kuantum spin (s)
        Bilangan kuantum spin menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya. Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.
·  S= +1/2 arah putaran searah dengan jarum jam ()
Kulit
Subkulit
Jumlah n
Jumlah orbital (n2)
Elektron maksimum (2n2)
K
s
1
12 = 1 orbital
2 elektron
L
s, p
2
22 = 4 orbital
8 elektron
M
s, p, d
3
32 = 9 orbital
18 elektron
N
s, p, d, f
4
42 = 16 0rbital
32 elektron
O
s, p, d, f, g
5
52= 25 0rbital
50 elektron
P
s, p, d, f, g, h
6
62 =36 orbital
72 elekron
·  S= -1/2 arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam ()
                  





                   Tabel 1.4. pembagian kulit-kulit pada atom.